POTRET


Potret Seperti sebelumnya
malam membantuku menutup pintu kamar, jendela serta mataku
Namun tak lama kemudian, terasa sesuatu keluar dari tubuhku.
Bukan sesuatu, melainkan diriku sendiri yang lain.
Dia menghilang sejenak, lalu kembali membawa sebelah pisau.
Tanpa aba, diirisnya kulit dadaku, beberapa potretmu segera menyembul keluar.
Mungkin agar tak sobek, dengan hati-hati diambilnya potret-potret berlumur darahku itu"Jangan kau ambil potret itu", kataku"
Kau tak paham rupanya,si pemilik meminta potretnya kembali.
Namun jangan khawatir, telah kucuri satu potret dari rumahnya untukmu", balasnya
Dia pergi.
Namun sebelum itu, dia memberiku sebuah potretmu sedang memotret seseorang yang wajahnya tak mirip denganku.

No comments

Powered by Blogger.