SEPASANG SEPATU



Setiap kali aku memandang, aku hanya sanggup melihat sepatumu, sepasang kaki yang berjalan tak pernah tinggi dari tanah, tempat asalku memulai langkah untuk menemuimu. 
Di taman itu begitu indah kakimu  berjuntai, bergoyang-goyang  seolah yang ia pancarkan sebentuk mata air dan aku bayangkan ada sebuah pintu yang terbuka  di ujung kakimu yang selalu menanjak di bumi

Aku hanya sanggup melihat kakimu, dengan sepasang sepatu warna putih yang dipakai oleh para Cinderella, karena aku benar-benar tak mampu melihat bola matamu yang bagai cermin selalu memantulkan cahaya kelembutan di mataku, hingga hatiku benar-benar tak kuasa untuk menahan ucapan bahwa kau adalah kaum hawa yang bersayap putih, mampu menerbangkan anganku ke sudut-sudut hatimu yang kuanggap dalam dan biru.

Jika aku tenggelam, biarkan aku merenangi kedalaman hatimu, mengenal banyak ikan, hingga mutiara yang kau simpan dalam kelembutan ini, sampai aku menepi di sebuah pelabuhan tempat orang-orang datang dan berlayar. ketika aku tak mengenalmu, kau pasang  saja sepatu warna putih yang selalu kau pakai di taman itu, karena aku yakin, aku mengenal sepasang sepatumu yang selalu menanjak di tanah, tempat aku memulai langkah untuk menujumu.

No comments

Powered by Blogger.