MALAM MINGGU



Sehabis magrib, aku berencana bertandang, menyusul orang yang menyuruh untuk datang, tapi sayang aku belum tahu alamat rumahmu, di mana kamu tinggal dan menetap, apalagi sejak pertemuan itu kau kerap datang dalam bayanganku serupa gadis ayu yang memanggil dari balik jendela

Aku telah pasang tampang, serupa laki-laki sejati yang menyisir rambut lalu pergi membawa bunga untuk diberikan kepadamu,namun ketika sampai di tikungan itu aku benar-benar hilang dari alamat yang hendak  ku tuju,hanya orang-orang menyebutkan bahwa rumahmu penuh dengan bunga-bunga yang mekar yang selalu kau siram setiap hari

Lalu aku memutuskan untuk kembali ke rumah saja, menulis puisi untuk kau baca di majalah harian atau untuk ku kirim pada mereka yang saat ini benar-benar menunggu kedatangan seorang yang di dambakan,  sambil mendengarkan lagu yang dimainkan muda-mudi di sebelah kamar kontrakan.

No comments

Powered by Blogger.