Aku mengenalmu lewat sebuah pementasan, di sana kau
memerankan seorang ibu, di mana anak-anakmu adalah riang dan cerdas. Kau pun
tahu itu hanya fiksi, namun sebuah fiksi ditulis dari kenyataan pesanmu lewat
sms yang kau kirim tadi siang.
Aku lalu ingat ibuku, yang telah bersusah payah
melahirkanku dan mendewasakanku dengan didikannya untuk menjadi seorang penulis sajak untukmu, puisi yang kau
bacakan untuk anak-anakmu, lalu bersediakah engkau menerima puisi untuk panggung fiksimu itu.
Jika diammu adalah isyarat dari seorang ibu, maka
kupastikan aku mengagumimu dalam keheningan dengan tafsiran kau setuju dengan keanggunanmu dalam
kebisuan ini.!?
No comments