Mendengar kata cinta, selalu terlukis sebuah keindahan, kasih sayang,
perasaan berbunga- bunga.
Dalam perjalanan cintaku, tidak selalu ku
temukan keindahan.
Kadang ku dapati kerikil-kerikil yang mengusik, dan
yang paling sering timbul sebagai pemicunya adalah masalah perbedaan.
Baik itu perbedaan pendapat, perbedaan budaya, maupun perbedaan sudut
pandang/persepsi. Itulah 2 manusia dengan 2 rasa dan 2 pikiran, tidak
bisa seperti gembok dan kunci yang bisa pass banget.!
Anugrah cinta
lah yang membuat 2 anak manusia ingin terus bersama dalam mengarungi
kehidupan, untuk saling mengisi.
Daya tarik cinta adalah sebuah
'pembelajaran'. Sampai usia tua nanti, kita tidak akan mengenali
seutuhnya tentang orang yang kita cintai.
Disinilah dibutuhkan sebuah
pembelajaran yang berkesinambungan, serta dibutuhkan pengertian yang
sangat tinggi.
Di
negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi
kenyataan.
Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita
hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat.
Kita tidak mensyukuri
berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya.
Kita enggan
berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama
kebahagiaan kita.
Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi,
karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka.
Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa
tumbuh dalam keadaan demikian.
Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran.
Cinta juga masalah prinsip.
Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak
akan peduli dengan yang lainnya.
Tidak kepada poster dan umbul-umbul,
tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli
kamera yang menimbulkan kolera.
Cinta adalah kesungguhan yang tidak
dibatasi oleh menang dan kalah.
No comments