Puisi
NYANYIAN ANAK RANTAU
Menumbuk daun telingaku yang sering dilindas suara-suara bus,mobil-mobil dan kendaraan roda dua yang melaju sepanjang route menuju kotamu, suara itu mengalun di sela-sela langkah pejalan kaki dan bayang-bayang seorang manusia yang melintas di trotoar sambil menghapus debu yang hinggap di wajahnya, aku terus mencari.
Siapa yang meniup bansi di kota ini?
Bagai suara siul yang lirih, aku kenal desaunya seolah mengusir kepungan asap pabrik di telinga seorang perantau yang telah lama hidup di negeri yang jauh, di ranah yang menjanjikan, tanah rantau yang hiruk oleh suara-suara yang tak bicara engkau dari mana?
Dari kota apa? hanya tahta tempat rantau bertuah.
Siapakah yang telah meniup bansi di kota ini?
Aku begitu kenal halus nadanya, adakah ia dari kampung halamanku?
Tempat di mana aku pernah dilahirkan di bawah payung panji kebesaran sanak saudara dan keluarga, kini aku rindu padamu.
Hmmm...teringat ketika saya diperantauan dulu ...
ReplyDeleteBTW blognya keren mas...jempol...
Makasih mas, cuma pemula mohon bimbingan :)
Delete